BACK TO SPIRIT OF THARIQAT NAQSYABANDIYAH : "MEMPERKAYA TRADISI BUDAYA DALAM MENANGKAL RADIKALISME



Kamang Mudiak, JENIUSLINE.- Ranah Minangkabau adalah negeri yang kaya tradisi dan seni budaya. Berbagai macam ragam seni budaya dan tradisi hidup dan berkembang di kalangan penduduk Sumatera Barat hingga saat ini.

Bagi masyarakat adat Minangkabau, tradisi dan seni budaya tidak saja menjadi sarana berinteraksi antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam, tetapi juga menjadi ekspresi SPIRITUALITAS dalam berkomunikasi dengan Allah. Khazanah tradisi dan seni budaya merupakan hasil kreatifitas RASIO dan SPIRITUAL.

Dengan demikian, tradisi dan budaya masyarakat Minangkabau, bisa menjadi sarana DIALOG yang bisa MENGINTEGRASIKAN berbagai keragaman dan perbedaan pemahaman agama atau mazhab yang ada di Sumatera Barat. Dengan kata lain kekuatan tradisi dan budaya inilah yang bisa merajut hati dan menjaga perbedaan. Sesuai dengan Falsafah "Adat Basandi Syara'-Syara' Basandi Kitabullah."

Dalam situasi kebangsaan yang sedang terancam dengan berbagai gerakan SECTARIAN, TAKFIRI dan PEMBID'AHAN sesama Muslim, maka perlu MENGEKSPLORASI berbagai bentuk tradisi dan SENI BUDAYA Minangkabau sebagai instrumen membangun DIALOG yang sehat dan beradab untuk mencegah terjadinya RADIKALISME dan SEKTARIANISME.

Surau Suluak Inyiak Cubadak merupakan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Thariqat Naqsyabandiyah di Ranah Minangkabau yang CONCERN pada tradisi dan senibudaya sebagai sarana pengembangan dan pengajaran agama Islam. Sekaligus dalam upaya MENGAKTUALISASIKAN Falsafah Adat Basandi Syara'-Syara' Basandi Kitabullah (ABS SBK) dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat.

Untuk menggali spirit THARIQAT NAQSYABANDIYAH dan INYIAK CUBADAK sebagai sosok yang menjadikan kebudayaan dan tradisi sebagai sarana mengembangkan Islam,
Surau Suluak Inyiak Cubadak bekerjasama dengan DPD Majelis Dakwah Al-Hikmah (MDA) Kabupaten Agam dan Pusat Kajian Kebudayaan dan Pembangunan Minangkabau (PK2PM)
sedang merancang penyelenggaraan 5 (lima) event “Festival Seni Tradisi dan Budaya Minangkabau ”, yakni :

1. Festival Dikia Rabano
2. Galanggang Silek Inyiak Cubadak
3. Festival Seni Budaya dan Kuliner
4. Festival Marching Band dan Seni Kreatif
5. Festival Randai

Event ini selain sebagai bentuk penggalian dan pengkajian secara akademik juga sebagai eksplorasi terhadap tradisi dan senibudaya sebagai instrument untuk melakukan counter gerakan radikalisasi dan sektarianisme.

Event-event tersebut akan diselenggarakan bersamaan dengan Perayaan Hari Besar Islam, selain digunakan sebagai ajang untuk menggali HIKMAH dari berbagai Hari Besar Islam itu juga menjadi media silaturrahhim antara Perantau dan masyarakat di Kampung halaman.

Dalam berbagai event itu juga akan diselenggarakan seminar nasional dengan tajuk yang mendukung Kegiatan Festival yang kemudian dirangkai dengan kegiatan pertunjukan seni dan pengembangan EKONOMI KREATIF masyarakat.

Festival Seni Tradisi dan Budaya ini akan melibatkan hampir seribu seniman tradisional maupun modern, dari berbagai aliran; seni rupa, musik, pertunjukan dan tari yang didukung oleh puluhan grup kesenian dari seluruh Sumatera Barat, Rantau, Singapore dan Malaysia. Setiap Event ini akan berlangsung selama tiga hari. (az)

Komentar